Rabu, 07 November 2012
artikel protista
PROTISTA
Protista adalah mikroorganisme eukariota (memiliki membran inti, bersel tunggal dan multiseluler) yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak. Tetapi masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah, baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
Protista dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Protista mirip jamur
Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur lender mirip fungi, tetpai gerakan pada fase egetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membrane jamur ini mirip ganggang.
Ciri-ciri protista mirip jamur:
- Memiliki sel berflagel pada suatu waktu dalam siklus hidupnya
- Khusus pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa, sedangkan jamur tersusun oleh zat kitin
- Membentuk spora diploid dan hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air menghasilkan zoospore
- Fagositik
Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota (jamur lendir plasmodial), Oomycota (jamur air), Acrasiomycota (jamur lender selular).
a. Myxomycota (jamur lendir)
Jamur ini memiliki beberap sifat yang mirip dengan jamur sejati. Struktur vegetative jamur lendir disebut plasmodium, merupakan massa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding yang kuat.
Plasmodium bergerak dengan gerakan ameboid di atas subtrat dan dapat mencerna mikroorganisme serta partikel-partikel bahan organik yang membusuk dalam selnya. Selama kondisi lingkungan baik, plasmodium melanjutkan fase vegetatifnya; massa sel bertambah dan inti terus membelah. Jika plasmodium merayap ke tempat yang kering, maka akan terbentuk badan buah (fruiting body). Badan buah berkembang dan membentuk spora berinti satu yang diselubungi dinding sel. Spora terbentuk dari inti plasmodium yang masing-masing memisahkan diri ke dalam bagian yang dibatasi oleh dinding sel. Spora yang lepas dari badan buah akan menjadi gamet ameboid berflagela satu. Dua gamet akan berkembang menjadi zigot berflagela dua. Kemudian zigot akan kehilangan flagela dan menjadi plasmodium baru. Jadi, inti plasmodium bersifat diploid. Meiosis terjadi pada waktu spora-spora akan terbentuk.
Ke dalam jamur lendir termasuk pula Acrasiae yang pada dasarnya lebih mirip dengan protozoa uniseluler. Bentuk vegetatifnya terdiri atas sel berinti satu yang ameboid. Sel-sel ini memperbanyak diri dengan pembelahan biner. Bentuk vegetatif ini sukar dibedakan dengan ameba (protozoa). Jika keadaan memungkinkan sel-sel ameboid itu akan bergabung dan membentuk badan buah.
Jadi ciri Mycomycota yang menyerupai jamur ialah pada waktu stadium badan buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa (ameboid). Stadium miselium (pada waktu terbentuk badan buah) dan stadium vegetatif pada dasarnya memiliki struktur yang sama, yaitu senositik dan menunjukkan aliran sitoplasma. Perbedaanya adalah aliran sitoplasma pada stadium miselium ini dibatasi oleh dinding badan buah.
b. Oomycota (Jamur Air)
Jamur air (Oomycota) dulu dikelompokkan dalam kingdom jamur karena memiliki banyak kemiripan. Keduanya memiliki tubuh yang disebut miselium yang tumbuh diatas materi organik. Jamur air bersifat heterotrofik, baik secara parasit maupun saprofit. Jamur tersebut mengambil makanan dengan memasukkan hifa ke dalam jaringan inang, mengeluarkan enzim pencerna dan kemudian menghisap larutan hasil pencernaan.
Hifa pada Oomycota mempunyai dinding sel yang mengandung selulosa dan tidak mempunyai septa (senositik), kecuali pada struktur reproduksinya. Jika persediaan makanan banyak dan kondisi lingkungan menguntungkan, jamur air akan melakukan reproduksi aseksual. Pada reproduksi ini, ujung hifa membengkak, disebut zoosporangium. Di dalam zoosporangium akan terbentuk zoospora berflagela dua. Jika keadaan lingkungan memburuk, jamur air akan memulai reproduksi seksual.
Reproduksi seksual melibatkan pembentukan anteridium dan oogonium di ujung hifa vegetatif. Jika anteridium bersentuhan dengan oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan bagi perpindahan inti. Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora.
c. Acrasiomycota (jamur lender selular)
Acrasiomycota disebut juga jamur lendir selular. Bentuk satu selnya merupakan individu yang mandiri. Dalam siklus hidupnya, terutama ketika masa reproduksi, jamur lendir selular memiliki tubuh buah. Tubuh buah tersebut akan menghasilkan spora yang digunakan pada saat reproduksi aseksual. Acrasiomycota berbeda dengan Myxomycota. Acrasiomycota tetap mempertahankan identitasnya sebagai satu sel. Acrasiomycota merupakan individu utuh yang dipisahkan oleh membran, terutama pada saat membentuk agregat di salah satu tahap dalam siklus hidupnya. Acrasiomycota merupakan organisme haploid, sedangkan pada Myxomycota didominasi oleh fase diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi aseksual dan umumnya tidak memiliki fase berflagel. Contoh spesiesnya adalah Dictyostelium.
2. Protista mirip hewan (protozoa)
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum :
- Organisme uniseluler (bersel tunggal)
- Eukariotik (memiliki membran nukleus)
- Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
- Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)
- Hidup bebas, saprofit atau parasit
- Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
- Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella
Protozoa hidup bebas di air tawar, air laut, atau di tempat yang lembap. Sisanya hidup pada tubuh hewan atau tumbuhan sebagai parasit. Protozoa yang hidup di air tawar biasanya memiliki vakuola makanan dan kontraktil.
Pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai, protozoa dapat mempertahankan diri dengan membentuk sista pada bagian luar plasma. Setelah kondisi lingkungan membaik, sista tersebut pecah.
Protozoa dapat dikelompokkan menjadi 4 filum berdasarkan alat gerak yang dimiliki, yaitu:
a. Filum Rhizopoda
Rhizopoda termasuk protista mirip hewan. Rhizopoda bergerak dan menangkap makanannya dengan kaki semu (pseudopodia). Tubuh Rhizopoda bersel tunggal dan bentuk selnya dapat berubah-ubah. Hewan dari filum ini hidup bebas di air tawar, air laut, atau tempat berlumpur. Rhizopoda ada yang bersifat parasit pada manusia dan hewan.
Cirri-cirinya: Berkembang biak secara vegetative dengan membelah diri, kebanyakan hidupnya di air tawar dan air laut, makanannya diambil dengan cara fagosit, geraknya disebut gerak amoeboid, di dalam endoplasma terdapat satu atau lebih inti, vakuola makanan dan vakuola kontraktil, vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air tawar, vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola kontraktll berfungsi sebagai alat ekskresi, vakuola kontraktil juga berfungsi memelihara keseimbangan osmosis sel sehingga mencegah pengembangan di luar batas yang dapat menagkibatkan rhizopoda pecah, pernafasannya dilakukan dengan difusi memakai seluruh permukaan tubuhnya, bergerak dengan menggunakan kaki semu atau pseupodia. Filum ini dibagi menjadi 3 ordo, yaitu:
• Ordo Amoeba
Ciri utama ameba adalah bergerak menggunakan kaki semu. Gerakannya disebut gerak ameboid. Cara makan ameba secara fagositosis, kaki semu akan mengelilingi makanan dan menelannya. Pembuangan sisa pencernaan makanan ke luar tubuh ameba dikerjakan oleh vakuola makanan. Reproduksi ameba dilakukan dengan cara pembelahan biner.
Struktur tubuh ameba
• Ordo Foraminifera
Foraminifera, atau disingkat foram, adalah grup besar protista amoeboid dengan pseudopodia. Cangkang atau kerangka foraminifera merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral. Ciri khas foraminifera memiliki rangka tubuh dari zat kapur
• Ordo Radiolaria
Radiolaria memiliki rangka terbuat dari bahan silica dengan bentuk bermacam-macam. Endapan rangka Radiolaria akan membentuk lumpur radiolarian yang berguna untuk membentuk minyak bumi, bahan penggosok, dan bahan peledak.
b. Filum Flagellata
Cirri utama filum flagellate adalah memiliki alat anggota gerak berupa flagel. Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagelajuga berfungsi menimbulkan arus air yang mengarahkan makanan ke dalam mulutnya dan sebagai alat peraba. Reproduksi dilakukan dengan pembelahan sel. Biasanya hidup bebas di air sawah, kolam, sungaii, dan laut. Filum ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
• Zooflagelata
Flagelata yang tidak memiliki plastid. Kebanyakan heterotrofik,organism uniseluler.
• Fitoflagelata
Memiliki plastid yang berguna untuk fotosintesis. Fitoflagelata terbagi menjadi tiga kelas, yaitu:
o Kelas Euglenoida
Sering dijumpai di air tawar, memiliki kloroplas, flagella, dan stigma.
o Kelas Dinoflagellata
Tersusun atas satu sel dengan 2 flagela, dan dinding selnya terdiri atas selulosa. Hidup di laut, memiliki klorofil yang tertutup oleh karoten.
o Kelas Volvocida
Memiliki bentuk sek bulat, berwarna hijau atau tidak berwarna , hidup berkoloni
c. Filum Ciliata
Cirri-ciri:
Memiliki silia
Memiliki bentuk tubuh tetap dan 2 macan inti sel
Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual
Heterotrof
Sisa pencernaan diekskresi secara eksositosis
Cara bernapas seperti filum rhizopoda atau flagellate
Sebagian hidup bebas di air tawar atau air laut
Beberapa spesies ciliate:
Parameciuum caudatum
Disebut sebagai hewan sandal (bentuk sel seperti telapak kaki). Punya dua macam inti, yaitu inti besar (makronukleus) dan inti kecil (mikronukleus). Terdapat vakuola makanan (untuk mencerna dan mengedarkan makanan) dan vakuola berdenyut (untuk mengeluarkan sisa makanan cair).
Cara Paramecium Bergerak dan Menangkap Makanan :
Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya. Mulut sel berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam sel. Jika rambut getar di sekitar mulut sel digetarkan maka terjadi aliran air keluar masuk mulut sel. Bersamaan dengan aliran air makanan (sisa bahan organik dan hewan uniseluler) masuk ke dalam mulut.
Cara Paramecium Mengedarkan Makanan dan Mengeluarkan Sisa Makanannya :
Mulut sel – kerongkongan sel / sitofaring – vakuola makanan – beredar ke seluruh tubuh – makanan dicerna – sari makanan masuk sitoplasma – sisa makanan padat keluar melalui membran sel – sisa makanan cair keluar melalui vakuola berdenyut.
Diplodinium. Mirip dengan paramecium
Balantidium. Bentuknya lonjong dilengkapi trikosis
Stylonychia. Bentuknya oval, memiliki alat gerak tambahan berupa siri
Vorticella . berbentuk seperti lonceng, dan hidup berkoloni
Stentor. Bentuknya seperti terompet, biasanya menetap di dasar perairan
d. Filum Sporozoa
Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Dalam siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam rubuh inang.
Sporozoa melangsungkan reproduksi aseksualdan seksual.
Reproduksi aseksual berlangsung di luar tubuh inang dan dalam tubuh inang tetap.
3. Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang)
Ciri-ciri:
• Memiliki klorofil
• Tubuh berupa talus
• Tersusun atas satu atau banyak sel
• Memiliki struktur yang kaku
• Habitat diperairan, kulit pohon, tanah lembap, melekat pada tubuh hewan
Alga dapat bereproduksi secara aseksual, seksual, atau keduanya. Reproduksi aseksual pada alga dilakukan dengan cara membelah diri, fragmentasi, dan spora aseksual.cara membelah diri paling banyak dilakukan oleh alga. Fragmentasi adalah pemutusan bagan atau filament tubuh, kemudian terbentuk koloni baru.
Alga melakukan reproduksi seksual saat kondisi lingkungan tidak menguntungkan. Ada 3 tipe reproduksi seksual pada alga, yaitu:
o Isogami: peleburan 2 gamet yang identik
o Heterogami: peleburan 2 gamet yang dapat dibedakan antara gamet jantan dan betina
o Oogami: peleburan 2 gamet yang sangat berbeda
KLASIFIKASI ALGA
a. Filum Chlorophyta
Ciri-ciri:
1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.
2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.
4. Sel berinti sejati, satu atau lebih.
5. Sel kembara mempunyai 2 atau 4 flagela sama panjang, bertipe whiplash.
6. Dinding sel mengandung selulose.
7. Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di laut
8. Bentuk talus/struktur vegetative
90% hidup di air tawar, terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).
Berkembangniak secara vegetative (dengan fragmentasi talusnya), aseksual (dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora), seksual (isogami, Anisogami, oogami, aplanogami).
b. Chrysophyta
Alga ini memiliki pigmen hijau yang tertutup oleh pigmen karetonoid. Alga ini biasanya bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri atau membentuk zoospore. Reprodusi secara seksual dengan cara oogami.
c. Rhodophyta
Rhodophyta (alga merah) umumnya warna merah karena adanya protein fikobilin,terutama fikoeritrin, tetapi warnanya bervariasi mulai dari merah ke coklat atau kadang-kadang hijau karena jumlahnya pada setiap pigmen. Dinding sel terdiri dari sellulosa dan gabungan pektik, seperti agar-agar, karaginan dan fursellarin. Hasil makanan cadangannya adalah karbohidrat yang kemerah-merahan. Ada perkapuran di beberapa tempat pada beberapa jenis. Jenis dari divisi ini umumnya makroskopis, filamen, sipon, atau bentuk thallus, beberapa dari mereka bentuknya seperti lumut.
d. Phaeophyta
• Bentuk tubuh alga ini seperti tumbuhan tinggi
• Ada sekitar 1.500 spesies alga coklat, sebagian besar hidup di air laut, terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar = hold fast)
• Alga coklat ini sering disebut klep yang merupakan protista laut terbesar dan paling rumit.Berwarna kecoklatan karena memiliki pigmen yang dominan fikosantin selain klorofil, karoten dan xantofil
• Alga coklat banyak memiliki struktur khusus
• Tubuh tanaman yang bercabang dapat memiliki kantong udara untuk mempertahankan agar tetap dapat mengapung
• Daun alga lebar yang mirip dengan daun tumbuhan biasa terhubung ke tangkai keras disebut stipe
• Holdfasts yang bersel banyak (multiseluler) membuat tanaman tetap menempel ditempatnya
• Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, reproduksi generatif dengan membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina
• Di dalam konseptakel jantan terdapat Anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang menghasilkan ovum
• Spermatozoid membuahi ovum yang menghasilkan zigot
Langganan:
Postingan (Atom)